
MAUMERE, SUARA-FLORES.COM,-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memberikan perhatian bagi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Flores, NTT. Anggaran untuk pembangunan jalan, pelebaran maupun perbaikan atau pemeliharaan jalan nasional terus dialokasikan dari tahun ke tahun. Salah satu ruas jalan nasional yang jadi perhatian adalah ruas jalan Wolowaru (Ende)- Batas Kota Maumere (Sikka) sepanjang 21 KM.
“Pelebaran jalan dari Wolowaru-Batas Kota Maumere sudah kami usulkan ke pusat dari sub standar ke standar nasional. Panjang jalannya 21KM. Kita akan lebarkan jalan menjadi 11 meter. Jadi ada beberapa titik yang lebarnya belum capai 11 meter kita per lebar menajdi 11 meter. Rinciannya,yaitu bahu jalan, aspal, bahu jalan ditambah pelengkapnya jadi total 11 meter. Ini kita lakukan agar sesuai sandar nasional,” terang PPK Jalan dan Jembatan, Satker Wilayah IV, Robert da Costa, ST, saat di Maumere, Kabupaten Sikka belum lama ini.
“Anggaran yang kita sudah usulkan untuk pelebaran jalan Wolowaru-Batas Kota Maumere sebesar Rp105 miliar. Rinciannya, 1 Km memakan biaya Rp5 Miliar dikali 21 KM maka anggarannya mencapai Rp 105 Miliar. Jika per tahun anggaran dialokasikan Rp25 Miliar maka kami pastikan 4 tahun tuntas.
“Tahun lalu, sebelum saya menjadi PPK sempat mau ditangani 4 KM, tetapi dananya kala itu keluar di penghujung tahun, maka tidak memungkinkan untuk selesai pada akhir tahun anggaran. Sumber dananya SBSM (Surat Berharga Syariat Negara) atau dari APBN,”terang Robert lagi.
Sayangnya, ungkap Roberth, saat ini pengerjaannya belum bisa dilakukan karena terkendala Pandemi Covid-19 yang masih melanda. Jadi masih tertunda karena anggaran mengalami recoffusing sebesar 50 persen. Ruas jalan nasional Wolowaru-Batas Kota Maumere perlu diperlebar, mengingat ini jalur distribusi sembako, barang dan jasa BBM, expedisi, yang sangat ramai. Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, maka harus dilakukan penanganan sub standar jadi standar.
“Sampai saat ini, belum dilakukan pembangunan karena Pandemi Covid-19, dimana dana direffocusing kurang lebih 50 %. Kerjaan reguler tetap berjalan sesuai prokes.Di tempat saya ada 38 buah jembatan, kami hanya lakukan pemeliharaan saja, kami potong rumput, cat, dan lain-lain,”katanya.
Disentil terjadinya Longsor di KM 117 beberapa waktu lalu. Ia mengaku jalur yang longsor telah diperbaiki dan arus lalu lintas sudah kembali normal.
“Longsor beberapa waktu lalu terjadi di Nangablo, KM. 117. Kita bergerak cepat memperbaiki, dan lalulintasnya sudah lancar. Ada potensi-potensi longsor di titik lainnya, kami sudah eksercise untuk ditangani ke depan,” tutup Robert. (Bkr/Sfc)