Edukasi

Pilih Ketua Baru, MUI Sikka Gelar Musda ke VIII

Acara pemukulan gong sebanyak 3 kali oleh Ketua Umum MUI Provinsi NTT, Drs. H. Muhammad S. Wongso, yang disaksikan oleh Ketua Bidang Hukum dan HAM, H. Anwar Pua Geno, SH dan Ketua Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Bapak Drs. Muhammad Marhaban. 

MAUMERE, SUARA-FLORES.COM – Dalam rangka pemilihan Ketua yang baru, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sikka gelar pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda). Pelaksanaan Musda yang ke VIII ini mengangkat tema besar, yakni ‘Meningkatkan Peran Ulama dan Memperluas Wawasan Umat Dalam Penguatan Moderasi Beragama.

Disaksikan Suara Flores, pelaksanaan Musda yang berlangsung di lantai III Kampus Muhammadiyah Maumere ini dihadiri sejumlah unsur MUI di tingkat Kabupaten Sikka dan tingkat Provinsi NTT. Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka dan perwakilan pemerintah daerah serta sejumlah tokoh.

“Musda ini digelar dalam rangka pemilihan Ketua Umum beserta pengurusnya. Kegiatan ini diagendakan selama 2 hari, terhitung sejak tanggal 26 Maret sampai 27 Maret 2022,” jelas Daeng Bakir selalu Ketua Panitia Pelaksana usai ceremoni pembukaan Musda ke VIII di Kampus Muhammadiyah Maumere, Kelurahan Waioti, Kota Maumere, Minggu (27/03/2022) siang.

Kepada Suara Flores, Daeng Bakir menjelaskan mekanisme pemilihan Ketua MUI Sikka, yakni diawali dengan pembentukan komisi-komisi. Kemudian dilakukan pembentukan formatur-formatur.

“Ada 11 formatur. Setiap formatur akan menggodok figur untuk dipilih menjadi Ketua Umum. Tentu mereka memenuhi syarat atau kriteria yang telah ditentukan bersama,” jelasnya.

Ia berharap ketua baru yang terpilih nanti mampu menakodai MUI Sikka kedepan dalam rangka membangun hubungan dan komunikasi yang harmonis antar umar beragama. Ketua yang terpilih harus mampu bekerjasama dengan baik, untuk kemaslahatan umat, bangsa dan daerah.

Bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, sehingga sangat membutuhkan pemimpin yang menjadi panutan dalam mengakomodir hubungan antar umar beragama. Keharmonisan, kerukunan dan toleransi harus menjadi landasan utama dalam pembangunan.

“Siapapun dia yang terpilih menjadi ketua, kita berharap itu yang terbaik. Terbaik dalam arti mampu membangun hubungan dan komunikasi yang baik antar umat beragama, termasuk mampu menakodai MUI Sikka 5 tahun ke depan. Bahwa sebuah daerah menjadi kuat dan maju apabila masyarakatnya hidup bergandengan tangan dan merawat kerukunan antar umat beragama,” ujarnya.

Acara pembukaan Musda ini ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali oleh Ketua Umum MUI Provinsi NTT, Drs. H. Muhammad S. Wongso, yang disaksikan oleh Ketua Bidang Hukum dan HAM, H. Anwar Pua Geno, SH dan Ketua Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Bapak Drs. Muhammad Marhaban.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI NTT, Drs. H. Muhammad S. Wongso mengatakan bahwa MUI Sikka harus tetap menjaga hubungan baik, komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah. Dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama.

Ia berpesan agar pengurus MUI Sikka terus belajar kepada banyak tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat. Belajar dari Aristoteles dan juga bisa belajar dari Habibie.

“Di sana kita bisa belajar. Karena ilmu itu bersifat umum. Harus mampu memilah, kepentingan pribadi, kepentingan masyarakat dan kepentingan umat. Pengurus yang baru nanti harus mampu menguasainya. Jagalah terus hubungan baik dengan umat beragama lain. Keramatamahan adalah pilihan untuk maju bersama,” ujarnya. (sfn02).

Komentar Anda?

To Top